Tawadlu’ artinya suka merendahkan hati. Tawadlu’
merupakan akhlak terpuji sehingga dianggap sebagai salah satu sarana untuk
mendapatkan surge kelak. Orang yang selalu merendahkan hati akan mendapatkan
kemulian dari Allah.
Ada enam makhluk yang diangkat derajatnya melebihi
yang lainnya karena sifat tawadhu’,diantaranya ialah:
1.
Diumumkan kepada segenap bukit-bukit didunia Allah akan
menempatkan perahu Nabi Nuh bersama para pengikutnya disebuah bukit. Seluruh bukit
didunia menjadi congkak dan berbangga diri. Mereka sama-sama berharap agar
perahu Nabi Nuh itu disandarkan dipunggung mereka. Namun ada satu bukit yang
sama sekali tidak berbangga diri. Ia tetap tawadlu’. Bukit itu bernama Al Judi.
Katanya “Mungkinkah diriku beruntung
mendapatkan kemuliaan dengan diletakkan perahu Nuh dipunggungku?” Karena sikap
tawadlu’ itu maka Allah memuliakan Al Judi dibandingkan bukit-bukit lainnya. Bukit
itu terletak dinegara Armenia Selatan,berbatasan dengan Mesopotamia.
2.
Diumumkan kepada segenap bukit-bukit didunia Allah akan
berbicara langsung kepada seorang hambaNya diatas bukit.seluruh bukit berbangga
dan menyombongkan diri, kecuali bukit Thursina. Bukit itu bersifat tawadlu’. Ia
berkata, “mungkinkah diriku dipilih Allah untuk kepentingan itu?” Sesungguhnya
kalimat tawadlu’nya justru Allah memilih bukit tersebut sebagai tempat
pertemuan dan pembicaraanNya dengan Nabi Musa AS.
3.
Diumumkan kepada segenap ikan dilaut bahwa Allah akan menempatkan
salah seorang NabiNya yang bernama Yunusdidalam perut mereka. Seluruh ikan
membanggakan diri dan berharap dirinya yang terpilih. Hanya seekor ikan yang
merendahkan diri kepada Allah, “Apakah mungkin diriku terpilih oleh Allah
sehingga ditempati NabiNya yang mulia itu. Aku menyadari, diriku ini lebih
lemah dan tidak sehebat ikan-ikan lainnya.” Tetapi karena sikap tawadlu’nya
itu, maka Allah memuliakan dengan memilih dirinya sehingga Yunus menempati
perut ikan tersebut.
4.
Diumumkan kepada seluruh burung bahwa Allah akan meletakkan
air (minuman) yang dibuat dari obat mujarab bagi manusia. Seluruh burung
membanggakan diri dan berharap dirinya yang diberi minuman itu. Tetapi binatang
jenis lebah berkata penuh tawadlu’, “Apakah mungkin Allah meletakkan zat obat
mujarab bagi manusia didalam tubuhku. Aku menyadari, diriku ini adalah binatang
lemah dan tak berarti.” Tetapi karena sikap tawadlu’nya itu, maka Allah
memiliakan dengan memilih dirinya untuk diberi obat mujarab.
5.
Suatu ketika Nabi Ibrahim ditanya Allah, “Siapakah
engkau?” Ibrahim menjawab,”Aku adalah kekasihMu.” Kepada Nabi Musa Allah juga
bertanya, “Siapakah engkau?” Dijawab,”Aku adalah orang yang Engkau ajak bicara.”
Kemudian Allah bertanya kepada Nabi Isa, “Siapakah engkau?” Isa menjawab,”Aku
adalah Ar Ruh.” Lalu Nabi Muhammad juga ditanya Allah, “Siapakah dirimu?” nabi Muhammad
SAW menjawab,”Aku hanyalah seorang anak yatim.” Berkat sifat tawadlu’nya maka
nabi Muhammad diangkat derajatnya melebihi para nabi yang lain.
6.
Orang mukmin yang suka bertawadhu’ kepada Allah,dengan
bersujud kepadaNya, menjalankan shalat, taat menyembahNya, maka Allah pasti
akan memuliakan dengan melapangkan hati dan pikirannya dalam menerima islam.
Itulah beberapa orang yang dimuliakan Allah karena
sifat tawadlu’nya. Semoga kita termasuk orang yang meneladani akhlak mereka. Amin….
Dikutip dari buku Calon Penghuni Surga oleh Abu Fajar Al Qalam.
0 komentar:
Posting Komentar